Cara Menanam Pare

Pare cocok sekali ditanam di dataran rendah, juga sangat baik ditanam di pekarangan rumah. Jika tanaman pare ditanam di dataran tinggi, biasanya buahnya kecil-kecil dan pertumbuhan buahnya tidak normal.
Syarat-syarat penting untuk tumbuhnya pare adalah tanahnya gembur, banyak mengandung humus, dan pH tanah antara 5 – 6. Adapun waktu yang baik untuk menanam pare adalah pada awal musim hujan atau awal musim kemarau.

cara menanam pare

a. Cara Tanam
Pare dikembangbiakkan dengan biji. Jika pare ditanam lahan tidak perlu dicangkul, tetapi langsung dibuat lubang asalkan gulmanya tidak banyak. Ukuran lebar lubangnya 30 cm dan dalamnya 20 cm. Jarak antar lubang diatur 60 cm dan jarak antar baris 200 cm. Kerapatan tanaman pare tergantung varietasnya, tetapi paling optimum antara 6.500 – 11.000 tanaman per hektar. Dengan penanaman lebih intensif dengan jarak tanam 50 x 50 cm, dapat ditanam 35.000 – 40.000 tanaman per hektar.
Setiap lubang diisi pupuk kandang atau pupuk organik sebanyak 1 kg. Akan lebih baik lagi jika dicampur dengan abu dapur. Selanjutnya, setiap lubang ditanam 2 – 3 biji pare. Biji dapat tumbuh setelah 4 – 7 hari.
Setelah tinggi tanaman mencapai 50 cm, dibuat para-para setinggi 1 – 1,5 m untuk menjalarkan tanaman tersebut. Perambatan tanaman pare dapat pula dilakukan pada ajir atau tiang lanjaran. Penggunaan ajir biasanya dilakukan pada tanaman pare yang ditanam di kebun. Sebelum ditanam, benih pare disemaikan dulu selama 2 – 3 minggu hingga berdaun 2 – 3 helai. Setelah itu baru dipindahkan ke lahan.

b. Pemupukan

Pupuk buatan biasanya tidak diberikan, akan tetapi agar hasil yang diperoleh memuaskan sebaiknya pupuk buatan diberikan pada tanaman. Pada tanah berpasir (kurang subur), jumlah pupuk yang diberikan adalah 400 kg urea, 300 kg SP-36 dan 250 kg KCl, atau 40 g urea, 30 g SP-36 dan 25 g KCl per tanaman.
Pemupukan diberikan sebanyak 4 (empat) kali, yaitu:
1. Pada umur 10 – 14 hari, untuk setiap tanaman diberi pupuk urea sebanyak 5 gr, SP-36 sebanyak 5 gr, dan KCl sebanyak 5 gr.
2. Pada umur 1 bulan, untuk setiap tanaman diberi pupuk urea sebanyak 10 gr, SP-36 sebanyak 10 gr, dan KCl sebanyak 5 gr.
3. Pada umur 2 bulan, untuk setiap tanaman diberi pupuk urea sebanyak 15 gr, SP-36 sebanyak 15 gr, dan KCl sebanyak 10 gr.
4. Pada umur 3 bulan, untuk setiap tanaman diberi pupuk urea sebanyak 15 gr dan KCl sebanyak 5 gr.
Pupuk tersebut diletakkan di sekeliling tanaman sejauh 10 cm dari batang tanaman. Sebaiknya pupuk diberikan saat tanaman berumur satu bulan bersamaan dengan penyiangan. Setelah berumur 1,5 – 2 bulan, tanaman mulai berbunga betina. Bunga tersebut biasanya dapat menjadi buah.

c. Pemeliharaan Tanaman

Tanaman pare tidak membutuhkan perawatan yang sulit, cukup dengan membuat rumput/gulma di sekeliling tanaman dan mencegah buah dari serangan hama dan penyakit. Selain itu, pada awal penanaman, tanaman pare harus sering disiram dengan mengocor pada pangkal batang, terutama pada musim kemarau.

d. Panen

Setelah pare berumur 2,5 bulan, buah pertama sudah dapat dipetik. Pemetikan buah tidak boleh terlambat, karena bila buah pare terlalu tua, rasanya sudah tidak enak. Tanaman yang berasal dari varietas yang baik dan terawat dengan baik dapat menghasilkan 30 buah pare per pohon.
pare bermanfaat sebagai obat bagi penderita penyakit demam malaria. Adapun daunnya berguna untuk membersihkan darah. Selain untuk obat, buah pare dapat dibuat tumisan, sambel goreng, dan aneka hidangan lainnya. Memakan buah pare dapat merangsang nafsu makan.

Sumber: cybex.pertanian.go.id